Beberapa waktu yang lalu saya sempat jalan-jalan ke situs MIT (Massachusets Institute of Technology), universitas top dunia di bidang teknik. Setelah berkelana ke sana kemari saya sampai ke sebuah tabel yang menggambarkan jumlah mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar di MIT. Melihat angka-angka di tabel itu membuat saya sedih. Bagaimana tidak ? Jumlah mahasiswa Indonesia di MIT ternyata hanya 14 orang, terdiri dari 6 orang mahasiswa S1 dan 8 orang mahasiswa pascasarjana. Malaysia saja memiliki 27 mahasiwa di MIT. Jangan tanya lagi Cina yang memiliki 328 mahasiswa yang sekaligus membuatnya menjadi negara asing dengan jumlah mahasiswa terbanyak di MIT !
Yang mengagumkan adalah Singapura. Negara pulau ini memiliki 70 orang mahasiswa di MIT, padahal penduduk Singapura hanya 4 juta (bandingkan dengan Indonesia yang 240 juta) ! Wah … wah …
Semua ini membuat saya bertanya-tanya. Mengapa bisa begitu ? Memang jumlah mahasiswa di MIT bukanlah patokan yang terlalu penting untuk mengukur kemajuan suatu bangsa, tapi hal ini setidaknya menunjukkan tingkat penyebaran pengetahuan di negara itu. Harapan saya, semoga saja keadaan Indonesia tidak seburuk jumlah mahasiswanya di MIT.
lha masuknya susah kaleee….
belom masalah2 macem kepentingan politik dll…
coba aja deh cek,,,mungkin sbgian dari mereka bahkan bukan high school or undergraduate di indonesia…oopss,,bukan sebagian tapi sebagian besar kayaknya…
walah…kayaknya kalo kita ngaca ke diri kita sendiri…masuk itb aja susyah banget khan…usahanya gede bangets…apa kita udah cukup berusaha sebelum ‘menyalahkan’ bangsa n ‘panduan’ pendidikan dari pemerintah?? kita ga bisa men-generalisasikan kekurangan bangsa or negara secara keseluruhan dalam hal pendidikan…itu mah kemauan masing2 kitanya aja…
buktinya indonesia tetep jadi perebut medali2 di olimpiade sains tingkat dunia!!…
so…buat masuk itb or ui aja kita ogah berusaha…
boro2 buat keterima disana…
tul ga?!?!
(gw buat keterima itb aje dulu dah jungkir balik…hahaha…)
hidup dengan pendidikan saja sudah merupakan anugerah yang indah yang pernah kita rasakan, hidup sebagai Warga Negara Indonesia.
jika kita bisa mendapatkan seperti apa yang negara lain berikan kepada Warga Negara-nya dalam hal pendidikan..gw yakin Indonesia Tercinta ku ini bisa lebih baik dalam hal memberikan pendidikan.bahkan bisa membangun fasilitas pendidikan yang lebih canggih dari MIT. buktinya Borobudur aja bisa kita buat.
tapi ternyata pendidika di Indonesia Tercinta ku ini…di nomor jauhkan..yang penting jual beli, dagang, nyari untung, naikin harga, pajak, yah gitu d…..
Hidup Indonesiaku…………………………………………………………………………………………………………………………….
Kayaknya gak mengherankan, kita sama-sama tau kalo mutu pendidikan kita jauh banget bedanya. Kalo belum diubah yah…susah kayaknya untuk bisa masuk kesana.
Mungkin kita bisa menengok saudara kita dari INDIA, walopun negara itu tidak terlalu beda sama Indonesia, tapi kualitas pendidikannya lebih bagus dan kayaknya cukup banyak mahasiswa MIT dari INDIA, mungkin mas Donald lebih tau jumlah mahasiwa MIT dari INDIA.
Permisi, saya adalah siswa kelas 3 smu. apakah ada informasi mengenai program beasiswa ke MIT (dari indonesia khususnya), saya sangat ingin melanjutkan pendidikan ke sana yaitu jurusan computer science, tapi apa daya, informasi yang ada sangat terbatas(atau belum saya temukan ???). Oh yaa.. email saya [email protected]
terima kasih atas respon bapak2/ ibu2, semoga dimasa depan, sedikit banyak, saya bisa turut membangun indonesia, khususnya di bidang IT. saya sangat ingin mewujudkan mimpi saya untuk kuliah kesana, seperti halnya mimpi Andrea Hirata di novelnya “Sang Pemimpi”.
mohon maaf kalau ada perkataan saya yang kurang sopan….
terimakasih…
Hilman Taufiq
siswa kelas XII ipa
SMA Negeri Plus Propinsi Riau
@ hilman taufiq, coba aja cari di websitenya MIT. disana pasti ada panduan n persaratan buat daftar di program undergraduate.
MIT Top dunia…ok..
bandingkan dengan ITB…
kalo saya peribadi…ITB lebih baik
Soekarno alumnus ITB …mendapat 26 gelar doktor honoris dari seluruh penjuru dunia…
sekarang MIT ada ga seperti itu?
kalo ada… selevel deh…
Hidup kampus Indonesia..
MIT bukan ukuran kemajuan sesuatu bangsa..
tapi apa yang dicapai suatu bangsa..
untuk itu …apa yang bisa kita sumbangkan ke ibu pratiwi?
“tepuk dada,tanya selera”
@Tamasyuurr… said, wah mas belum liat itb sekarang yaa? murid2 nya pada (hampir) bawa mobil semua, klu ga pada nenteng laptop. apa ini berarti hanya yang kaya yang bisa masuk atu yang kaya yang pintar? entahlah! (belum pernah nyurvei, ada yang minat survei?)
Betapa jauh kesenjangan negara lain yg bisa kuliah di MIT dibanding dari Indonesia. Ini bukan karena orang Indonesia BODOH tp sebenarnya karena… kurang taunya orang2 bagaimana caranya menempuh pendidikan diluar negeri, dan pengetahuan ini hanya dimiliki oleh orang2 tertentu sehingga ya… hanya orang tertentu ( sedikit orang ) yg bisa kuliah di luar negeri. Padahal banyak orang yg bisa kuliah diluar negeri bukan karena mereka anak orang mampu/kaya tapi karena mereka mengerti jalur untuk masuk ke Universitas Luar Negeri.
Ini kewajiban pemerintah dan masyarakat Indonesia bagi yang mengerti untuk menginformasikan bagaimana cara mendaftar kuliah di Luar Negeri.
Untuk pemerintah harusnya punya program, kalau untuk orang yg blm bisa baca ada program melek huruf / baca. Nah… kalau ini harusnya pemerintah punya program melek pendidikan Luar Negeri.
Semoga bertambah banyak orang Indonesia yg menempuh pendidikan ke Luar Negeri untuk memperoleh ilmu dan di kembangkan di Indonesia. Amien.
ya semoga dari jumlah yang sedikit tadi mau ikut memajukan Bangsa Indonesia tercinta..tidak malah menjadi “orang pinter” yang “mengrogoti” bangsanya sendiri.. he2..
Tapi di MIT ada pendidikan tatakrama/sopan santun gak ya?.. hi2..
buset dah…
boro2 mau kuliah di luar negeri, keluar rumah juga susahnya minta ampun. akhirnya…nangkring juga di kampus ITS tercinta
gag peduli dah… klw jumlah mahasiswa yg kuliah di MIT cm dikit. dl aja, kepikiran kuliah di ITB aja, susahnya minta ampun, bila diinget kapasitas otak yang pas-pasan…
sekarang sih… realistis aja. sesulit apakah masuk ke MIT, bila masuk ITB aja, kudu luntang-lantung dulu?????
Mantap nih,, ngomong2 tentang Univ di Indo, perasaan susah banget ya masuk Univ2 negeri Di Indo… lebih gampang masuk Univ Aussie, cuma modal Ielts doank, gw udh bisa masuk salah satu Univ di Aussie yg masuk G8 (8 Universitas yg prestisius di Aussie). hehehe.. ada kefikiran juga gw mau s2 di MIT atau Stanford,, tapi nama depan gw ada nama ‘islam’nya,, kata tante gw, yg namanya islam biasanya suka dipersulit utk ke USA, (coz gara2 trauma ama islam), tapi gak tau juga sih, klo gw mau share, gak di MIT juga banyak pilihan arternatif utk kuliah khususnya di bidang IT, contohnya di India, Indian Institute of Technology, coz India skrg lagi maju bidang ITnya setelah Amrik… 30% pegawai Microsoft dari India, dan pengajar di IIT juga kebanyakan lulusan Amrik, dengan biaya hidup terjangkau, bisalah dijadikan alternatif klo gak diterima di MIT atau Stanford, hehe, dan setidaknya India masih nerima nama gw yg ada nama ‘islam’nya… hehehe
MIT telah melahirkan banyak alumni yang hebat seperti sekjen PBB, dan astronot. apakah Indonesia punya orang yang sperti itu????
MIT dan Harvard memang universitas yg berkualitas dalam ranking dunia, namun suatu saat UI akan mampu menyainginya.
Ikut komen ah. Saya mahasiswa seni, bukan tehnik ato apapun yg berhubungan dengan selain seni.
Kalau saya lihat dan membandingkan antara mahasiswa Indonesia & Luar, kita bisa lihat celah pada saat Junior High School & Senior High School. Cara kita dan mereka belajar berbeda, terutama saat saya membandingkan dengan Jepang. Mereka belajarnya dari pagi sampai sore, tapi entah kenapa mereka terbiasa dan tidak bosan. Indonesia yg hanya pagi sampai siang saja udah banyak yg bolos & malas. ~_~ Kalau saja sekolah Indonesia bisa tidak membosankan tentu akan lebih baik.
Tapi khusus bidang Seni, ISI, ITB, ITS, PETRA, dll. rasanya siap2 aja bersaing dengan universitas terkemuka manapun di dunia. Secara Indonesia seninya unik gitu loh. XDD
Alumni manapun kita, berikan terbaik untuk negeri ini, majukan negeri ini dengan IPTEK. maka, pastikan diri kita ataupun orang2 terdekat kita sebagai “donatur” perkembangan IPTEK indonesia ke depan dan jangan biarkan ORANG-ORANG BODOH memimpin negeri ini, karena mereka tidak peduli dengan pendidikan.
Hahaha! kenapa kita harus sedih dengan jumlah yg 14 orang itu? justru kita harus bersyukur donk…ternyata masih ada orang indonesia yang kuliah disana…kalo saya jadi presiden,,saya kasih gaji besar tuh 14 orang, untuk nyebarin ilmunya ke 240 juta orang di indonesia! Cara MLM mungkin bisa diterapkan dalam penyebaran ilmu ini,,,sama saja kan,,yang diambil kan ilmunya..bukan gengsinya kuliah di MIT! sayangnya,,hal2 yang penting seperti ini bukan perhatian yang penting bagi pemerintah..tdk ada penghargaan yang tinggi dari pemerintah untuk orang2 yang seperti itu,,sehingga timbul tipisnya rasa nasionalisme bagi mereka,,mereka lebih senang bekerja untuk negara lain dibandingkan mengabdikan dirinya pada negara! coba kalo ke-14 orang itu memiliki visi sama yaitu memajukan negara kita dengan ilmu yang mereka dapat,,saya yakin…mungkin 20 atau 30 taun ke depan orang2 kita bisa berbicara banyak di dunia internasional! intinya masalah yang kita hadapi adalah krisis nasionalisme bagi bangsa kita!
kita jangan harap lagi semakin banyak mahasiswa indonesia yang belajar di MIT, tapi kita berharap semakin banyak mahasiswa luar yang belajar di ITB.
Salam Ganesha…..
MIT nya ngak promosi ke Indo sih. makanya students Indo nya jarang.
Mana orang tau kalau MIT itu eksis kalau dengar aja ngak pernah.
MIT. . cma ttng IT jha y? brhbngan sma mtk/fisika kn? ssh bngt y msuk MIT? aqu png msuk MIT. .mumpng msh klz X. baiklh. . smangat. .
masalah lama… metode pengajaran di indonesia dan kurikulum yang masih belum di kembangkan, itu yang membuat potensi luar biasa anak bangsa ini menjadi mati… di sisi lain pemerintah yang kurang memperhatikan pendidikan… seperti kata LIPI… : Indonesia kuburan masal para ilmuwan…
Good habit is a key to succes !
mau di mit, di stanford, ataupun di itb tempatku nongkrong sekarang, aku ga peduli. toh semua ilmu tu sama aja. bisa didapet di mana aja. ya emang yang bedain tu fasilitas. dan yang ku peduli ilmu yang ku peroleh bisa bermanfaat sebesar-besanya buat bangsa dan negara.
sudahkah anda merasa ilmu anda bermanfaat bagi orang lain?
hmm, discussing about MIT? I want to continue my study there after Gadjah Mada University, come on…