Komputer Bebas Bajakan

Tidak terasa, sudah hampir satu bulan saya berkomputer tanpa membajak. Yup, dari awal bulan ini saya memang bertekad ingin mencicipi rasanya berkomputer tanpa membajak. Bukannya apa-apa, masalahnya saya sudah cukup sering menulis tentang pembajakan di blog ini, tapi apa gunanya ditulis kalau tidak dilakukan?

Untuk mempunyai komputer bebas bajakan, hal pertama yang harus disentuh tentu sistem operasi. Untuk yang satu ini, untunglah saya punya Windows asli, meskipun hanya XP Home. Dengan begitu saya tetap bisa ber-Windows-ria.

Hal yang kedua adalah program. Untungnya saya juga punya Microsoft OneNote asli. Maklumlah, hampir semua ide dan pemikiran saya ditulis di OneNote. Kalau saya tidak bisa menggunakan OneNote bakalan pusing jadinya.

Untuk program lainnya … ehm, saya tidak terlalu beruntung. Saya tidak punya Microsoft Office, jadi saya pakai OpenOffice.org. Program-program lain yang saya pakai semua bersifat freeware atau open source. Misalnya saja, saya pakai ALZip sebagai ganti WinRAR. Tentu saya juga saya tidak menginstall game-game seperti DotA, Counter Strike, Samkok dan sejenisnya (sekedar info, harga game asli biasanya berkisar 50 USD).

Hal yang pertama dan kedua ini tentu sudah tidak mengejutkan lagi. Dalam arti, kalau orang berbicara soal pembajakan di komputer biasanya pasti mengacu ke membajak sistem operasi atau program. Sayangnya membereskan dua hal ini belum membuat komputer bebas bajakan. Masih ada hal ketiga dan keempat yang mesti dibereskan.

Hal yang ketiga adalah e-book. Bagaimanapun juga, hampir semua e-book yang di-download dari Internet (terlebih dengan program P2P seperti Emule) adalah bajakan. Untuk membuat komputer bebas bajakan, tidak ada pilihan selain menghapus semua e-book ini! Jadi begitulah saya menghapus semua e-book itu.

Hal yang keempat, yang mungkin paling berat, adalah MP3. Lagi-lagi, bisa dibilang semua MP3 lagu yang beredar adalah bajakan. Untuk membuat komputer bebas bajakan, tidak ada pilihan selain dengan berat hati … menghapus semua MP3 tersebut! Sebagai gantinya, saya sekarang mendengarkan lagu lewat radio Internet atau Pandora. Kalau posisi saya di Indonesia, saya rasa masalah ini bisa diatasi dengan mendengarkan kaset atau radio biasa.

Begitulah. Sudah hampir satu bulan ini komputer saya bebas bajakan. No sistem operasi bajakan, no program bajakan, no e-book bajakan, dan bahkan no MP3 bajakan. Dan ternyata tidak terlalu berat menjalaninya. Saya tetap menikmati berkomputer seperti biasa. Yang paling berat hanyalah soal Microsoft Money. Karena saya tidak punya aslinya, terpaksa sekarang saya pakai OpenOffice.org Calc untuk mencatat transaksi keuangan. Di luar yang satu ini, saya rasa tidak ada yang terlalu berarti.

Memang saya menunggu agak lama sebelum menulis post ini, untuk melihat apakah saya bisa tahan godaan :). Setelah sekitar satu bulan barulah saya merasa pas menuliskannya.

Hmm … mudah-mudahan saja “komputer bebas bajakan” ini bisa bertahan lama :).

3 thoughts on “Komputer Bebas Bajakan”

Comments are closed.