Perburuan Talenta (3)

Bersambung dari Perburuan Talenta (2)

Apa yang mereka tawarkan agar talenta-talenta terbaik mau bekerja di tempat mereka ? Imbalan finansial tentu penting, tapi sebenarnya ada satu faktor lagi yang bahkan lebih penting, yaitu kultur. Bagi talenta terbaik, kultur inilah yang menjadi daya tarik utama. Bukan tidak mungkin mereka rela meninggalkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi demi pindah ke perusahaan lain yang kulturnya cocok. Mengapa ? Karena bagi talenta terbaik, kebebasan berekspresi dan berkarya lebih penting daripada uang.

Inilah yang menjelaskan mengapa banyak talenta dari perusahaan yang sudah mapan (misalnya Kai-Fu Lee dan Marc Lucovsky dari Microsoft) memilih pindah ke perusahaan yang masih muda seperti Google. Karena Google menawarkan kultur ! Coba Anda lihat di situs ini, di situ Google menjelaskan kultur perusahaannya sebagai alasan mengapa orang ingin bekerja di Google.

Lalu pelajaran apa yang bisa kita petik dari semua ini ? Berikut ini dua pelajaran berharga yang bisa kita petik:

  1. Kalau Anda seorang pekerja, jadilah seorang knowledge worker yang jempolan. Kembangkan terus kemampuan Anda. Lihatlah trend di masa yang akan datang dan bergeraklah ke arah sana. Di masa kini dan terlebih lagi di masa yang akan datang, seorang knowledge worker yang jempolan akan menjadi rebutan !
  2. Kalau Anda menjalankan perusahaan, jadilah perusahaan berbasis pengetahuan (knowledge-based company). Hargailah talenta-talenta di perusahaan Anda. Jadikan pengetahuan kolektif sebagai aset perusahaan. Dan kembangkanlah kultur yang bisa menarik talenta-talenta terbaik ke perusahaan Anda.

Dengan menerapkan kedua pelajaran ini kita akan siap menghadapi era kompetisi abad 21 !