Dua hari yang lalu saya mengatur kumpulan majalah Swa saya (aneh memang, meskipun saya orang komputer tapi saya justru hampir tidak pernah membeli majalah komputer). Saat itu saya kesulitan menemukan tempat untuk kumpulan majalah tersebut. Di sini penuh, di sana penuh, dan setelah bersusah payah mengatur barulah saya menemukan tempat yang sesuai.
Ini membawa saya pada pengalaman yang mirip dengan di post Pencarian Non-Digital dan Kantor Tanpa Kertas. Saya berpikir, kalau saja semua majalah ini ada dalam bentuk digital, tentu saya tidak perlu bersusah payah mencari tempat seperti ini. Informasi yang berbentuk non-digital sangat menyita tempat penyimpanan. Berapa banyak tempat yang dibutuhkan untuk menyimpan kumpulan majalah saya lima tahun lagi misalnya ? Sulit dibayangkan. Bahkan setelah saya teliti lagi, rupanya banyak bagian yang “berantakan” di kamar saya sebenarnya disebabkan oleh kumpulan informasi non-digital seperti buku, majalah, koran, kertas catatan, dan sejenisnya.Kalau semuanya itu ada dalam bentuk digital tentu kamar saya akan jauh lebih bersih dan rapi ! Kumpulan informasi yang begitu banyak bisa disimpan hanya dalam sebuah harddisk. Sangat menghemat tempat, bukan ? Bersih, rapi, dan tidak mungkin hilang (lihat post Pencarian Non-Digital).
Tapi ada dilema yang harus saya hadapi. Dilema ini sangat serius menurut saya. Dilemanya adalah … jauh lebih nyaman membaca tulisan di kertas (non-digital) daripada di layar komputer (digital). Mungkin kalau bacaannya pendek tidak masalah, tapi kalau panjang … wah, biasanya sulit untuk bertahan. Untuk tulisan seukuran buku, saya merasa jauh lebih produktif membaca dalam bentuk kertas daripada digital (lebih produktif yang saya maksud di sini adalah lebih cepat membaca dan lebih mudah menyerap).
Jadi bagaimana ini ? Di satu sisi, informasi digital lebih mudah disimpan (baca: tidak menyita tempat) dan lebih mudah dicari. Namun di sisi lain, membaca dalam bentuk non-digital lebih produktif daripada membaca dalam bentuk digital. Solusi idealnya tentu semua informasi disimpan dalam bentuk digital, namun bisa dibaca senyaman membaca kertas. Bagaimana caranya ? Itulah … saya sendiri belum tahu.