Hebatnya Malcolm Gladwell

Akhirnya selesai juga membaca buku Blink karangan Malcolm Gladwell. Sebenarnya saya sudah sempat menghabiskan 90% buku itu berbulan-bulan yang lalu, namun sisa 10%-nya tertunda dan baru saja saya selesaikan.

Satu hal yang saya kagumi dari Gladwell adalah kemampuannya dalam memilih topik. Dalam kedua bukunya, baik The Tipping Point maupun Blink, ia selalu memilih topik yang unik, yang lewat dari perhatian orang banyak, namun yang sesungguhnya merupakan topik yang sangat menarik. Dalam The Tipping Point misalnya, Gladwell mengupas fenomena epidemi sosial, yaitu bagaimana sesuatu yang tampaknya biasa saja tiba-tiba bisa meledak dan menjadi trend. Sedangkan dalam Blink, Gladwell mengupas tentang fenomena kesan sekejap, di mana orang bisa memberikan penilaian tentang suatu hal hanya dalam sekejap mata. Terus terang saya rasanya tidak akan mungkin terpikirkan tentang topik-topik semacam itu ! Berbeda sekali dengan kebanyakan buku yang topiknya sangat mudah ditebak seperti “rahasia menjadi kaya”, “tips sukses dalam pekerjaan”, dan sejenisnya.

Hebatnya lagi, topik yang unik itu bisa dikupas dengan sangat mendalam sampai membuat orang “hanyut”. Siapa sangka topik tentang kesan sekejap misalnya, bisa dikupas sampai seperti itu. Begitu pula topik tentang epidemi sosial yang benar-benar dibongkar sampai ke akar-akarnya. Dari sini tampak bahwa Gladwell memiliki kemampuan pengembangan ide yang luar biasa. Ide awal yang tampaknya sederhana bisa dikembangkan sampai begitu mendalam.

Dan satu hal lagi yang saya acungi jempol adalah kedalaman risetnya. Untuk menulis satu buku Gladwell melakukan riset yang sangat tekun dan mendalam. Selain membaca sangat banyak literatur, ia juga mewawancarai banyak narasumber secara langsung. Tidak heran contoh-contoh yang diberikan dalam kedua bukunya begitu orisinil, bervariasi dan memikat.

Saya yakin saya bisa belajar banyak dari Malcolm Gladwell. Setidaknya untuk ketiga hal ini, yaitu kemampuan pemilihan topiknya, pengembangan idenya, dan kedalaman risetnya. Dengan kualitas seperti itu tidak heran kedua bukunya langsung menjadi best-seller. Dan yang lebih hebat lagi, majalah TIME sudah memilihnya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di jaman ini, padahal ia baru menulis dua buah buku !