Ada satu karakteristik yang menonjol dari perusahaan-perusahaan modern, yaitu mereka sangat haus untuk mendapatkan talenta terbaik. Mereka sadar betul bahwa maju tidaknya perusahaan mereka tergantung pada SDM-nya. Inilah perusahaan-perusahaan yang sudah memasuki era knowledge worker, pekerja berpengetahuan, yaitu para pekerja yang produktivitasnya tergantung pada pengetahuan mereka. Sangat berbeda dengan era sebelumnya di mana banyak pekerja hanya sekedar melakukan tugas-tugas rutin yang tidak membutuhkan banyak berpikir.
Di era knowledge worker, banyak tugas-tugas rutin sudah diambil alih oleh komputer atau mesin. Akibatnya, para pekerja dituntut melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh komputer, yaitu menggunakan otak mereka untuk melakukan analisa dan membuat inovasi. Mereka-mereka inilah yang disebut knowledge worker. Hidup matinya perusahaan di era ini sangat bergantung pada kualitas pengetahuan para pekerjanya. Karena itu, jangan heran kalau mereka benar-benar haus untuk mendapatkan talenta terbaik.
Ada dua front utama untuk perburuan talenta ini, yang pertama adalah universitas dan yang kedua adalah perusahaan lain.
Di front pertama, yaitu universitas, banyak perusahaan berlomba-lomba mendapatkan talenta baru yang cemerlang. Karena jumlah talenta baru ini sangat sedikit, maka perusahaan-perusahaan modern tidak berani menunggu sampai orang-orang itu memasukkan lamaran. Kalau menunggu sampai mereka memasukkan lamaran maka sudah terlambat: talenta-talenta terbaik sudah keburu habis diambil perusahaan lain ! Satu-satunya cara, merekalah yang harus agresif menjemput bola, mendatangi talenta-talenta itu langsung di universitas mereka. Inilah cara yang telah dipakai Microsoft selama bertahun-tahun dan belakangan banyak diikuti perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan modern ini secara rutin mengunjungi universitas-universitas, melakukan presentasi, dan berusaha menarik talenta-talenta terbaik.
Bersambung ke Perburuan Talenta (2)